Koalisi pemerintahan Jerman ambruk pada hari Rabu, 6 November 2024, setelah Kanselir Olaf Scholz memecat Menteri Keuangan Christian Lindner dari partai Demokrat Bebas (FDP), menjadikan pemilihan umum dadakan sebagai konsekuensinya. Keputusan ini terjadi beberapa jam setelah Donald Trump dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Pasca pemecatan Lindner, Olaf Scholz diperkirakan akan memimpin pemerintahan minoritas bersama Partai Demokrat Sosial dan Partai Hijau. Namun, ia harus mengandalkan suara mayoritas parlemen untuk meloloskan undang-undang. Rencananya adalah menggelar pemungutan suara mosi tidak percaya parlemen terhadap pemerintahannya pada 15 Januari, yang dapat memicu pemilihan umum dadakan pada akhir Maret.
Scholz juga mengumumkan akan meminta dukungan Friedrich Merz, pemimpin oposisi konservatif, dalam meloloskan anggaran dan meningkatkan pengeluaran militer. Runtuhnya aliansi tiga arah Scholz menjadi puncak dari pertikaian selama berbulan-bulan mengenai kebijakan anggaran dan arah ekonomi Jerman. Hal ini juga diiringi dengan popularitas pemerintah yang merosot dan kekuatan sayap kanan serta sayap kiri yang menguat.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Scholz menyatakan bahwa mereka membutuhkan pemerintah yang mampu bertindak dengan kekuatan untuk membuat keputusan yang diperlukan bagi negara. Ia mengatakan bahwa pemecatan Lindner dilakukan karena Lindner dinilai menghalangi sengketa anggaran dan lebih mementingkan partainya daripada negara.