Dalam salah satu eksperimen mereka yang melibatkan asisten manusia, mereka menemukan bahwa keseksian musik ditransfer ke pengalaman sentuhan. Disini para peserta berpikir mereka tersentuh oleh seseorang, namun pada kenyataannya disentuh oleh robot. Menariknya, ketika para peserta tahu sebelumnya bahwa mereka akan dibelai oleh robot dan bukan oleh seorang manusia di dalam eksperimen, musik tersebut masih memiliki efek yang sama mengenai keseksian sentuhan. Menggunakan robot yang dikontrol secara otomatis tidak hanya memastikan bahwa durasi dan intensitas kontak selalu sama. Ini juga dapat menunjukkan bahwa efek transfer yang diamati dari musik ke sentuhan didasarkan pada mekanisme yang sangat mendasar, bukan oleh imajinasi seseorang untuk disentuh oleh seseorang dari jenis kelamin tertentu.