Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan melakukan serangan udara di Yaman. Militer AS yang bertugas di Timur Tengah, Komando Pusat AS (CENTCOM), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa total 13 lokasi yang dikuasai Houthi menjadi sasaran. Sama dengan AS, Inggris mengatakan ini untuk menurunkan kemampuan Houthi dalam melakukan serangan terhadap pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden. Serangan ini telah menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak, yang mengecam dampak kemanusiaan yang ditimbulkannya.
Serangan udara AS-Inggris telah menyasar 13 lokasi di Yaman, yang termasuk fasilitas kesehatan, sekolah, dan infrastruktur sipil lainnya. Serangan tersebut telah menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat sipil dan infrastruktur negara Yaman yang sudah rentan akibat konflik yang terus berlanjut.
Pada tanggal 31 Mei 2024, pesawat tempur Angkatan Udara AS melakukan serangan udara di dekat kota Al Hudaydah, sebuah pelabuhan penting di barat daya Yaman. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang yang sebagian besar adalah warga sipil. Pemerintah AS membela serangan itu dengan alasan bahwa mereka sedang mengejar anggota Al-Qaeda, namun pihak pengamat melihat serangan ini sebagai bagian dari upaya lebih luas AS-Inggris untuk mendukung pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional dalam konflik dengan Houthi.