Tampang

Lahan Pertanian di Gaza Rusak Akibat Perang

2 Apr 2024 08:56 wib. 362
0 0
Lahan Pertanian di Gaza Rusak Akibat Perang
Sumber foto: detik.news.com

Selama beberapa generasi, musim panen tahunan yang dimulai pada bulan November telah menjadi sumber kebahagiaan dan perayaan bagi ribuan petani strawberry dan anggota keluarga mereka di Palestina, khususnya di Gaza.

Di Beit Lahia di utara Gaza, tradisi ini bermula sejak tahun 1967 ketika budidaya strawberry pertama kali tumbuh di wilayah tersebut. Mayoritas dari 98.000 penduduk kota ini tinggal di daerah pertanian dan mengandalkan budidaya strawberry sebagai sumber penghasilan.

Namun tahun ini, tidak ada yang tersisa untuk dipanen setelah militer Israel membombardir dan meratakan ratusan hektar lahan pertanian Palestina.

“Semua usaha, keringat, dan tenaga kami lenyap dalam beberapa menit,” kata Yousef Abu Rabee, seorang petani Palestina berusia 24 tahun yang tinggal di Beit Lahia, menggambarkan kehancuran yang ditimbulkan di pertanian mereka.

“Saya shock melihat kehancuran dan kerusakan tanaman, lahan, pohon, kebun, dan rumah kaca kami... mata pencaharian kami. Ini adalah momen yang sangat sulit; perang menghancurkan segalanya yang telah kami bangun selama bertahun-tahun.”

Geser layar untuk mempelajari lebih lanjut tentang dampak menghancurkan kampanye pengeboman Israel terhadap lahan pertanian Gaza.

Musim panen strawberry di Gaza biasanya dimulai pada bulan November dan merupakan sumber penghasilan utama bagi ribuan petani dan penduduk Palestina di daerah tersebut. Namun, tahun ini, mereka harus menghadapi kehancuran akibat serangan militer Israel yang telah menghancurkan lahan pertanian mereka.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Gardasil 9, Vaksin Kanker Serviks
0 Suka, 0 Komentar, 16 Sep 2017
Kota Kiev
0 Suka, 0 Komentar, 14 Jun 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.