Tampang

Krisis Rudal Kuba: Dunia di Ambang Perang Nuklir

26 Mei 2024 17:30 wib. 67
0 0
Kuba
Sumber foto: Pinterest

Krisis Rudal Kuba merupakan salah satu peristiwa yang paling menegangkan dalam sejarah hubungan internasional. Peristiwa ini memiliki dampak yang sangat besar pada dinamika kekuatan global dan nyaris membawa dunia ke ambang perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1962. Artikel ini akan membahas sejarah dan konsekuensi dari Krisis Rudal Kuba yang mengguncang dunia pada masa itu.

Pada tahun 1962, Amerika Serikat mendeteksi adanya instalasi rudal balistik nuklir Soviet di Pulau Kuba. Hal ini merupakan hasil dari hubungan yang memanas antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang sebelumnya berseteru dalam persaingan politik, militer, dan ideologi selama Perang Dingin. Amerika Serikat, yang merasa terancam oleh keberadaan rudal-rudal tersebut, menuntut agar Uni Soviet menghapus semua rudal nuklir dari Kuba dan menjatuhkan blokade laut sebagai tindakan penekanan.

Krisis ini mencapai puncaknya ketika Presiden Amerika Serikat saat itu, John F. Kennedy, memberikan ultimatum kepada Uni Soviet untuk menarik kembali semua rudal nuklir dari Kuba. Momen-momen tegang ini membuat dunia berada dalam ketegangan tinggi, dan masyarakat dunia khawatir bahwa konflik ini akan memicu perang nuklir yang menghancurkan.

Di tengah kekhawatiran ini, upaya diplomasi pun dilakukan untuk mengakhiri krisis. Melalui negosiasi intensif, Amerika Serikat dan Uni Soviet akhirnya mencapai kesepakatan di mana Uni Soviet setuju untuk menarik kembali semua rudal nuklir dari Kuba, sementara Amerika Serikat melonggarkan blokade laut dan menarik kembali rudal-rudalnya dari Turki.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%