Di belahan Bumi utara dan selatan, ada pemandangan alam yang begitu menakjubkan, sering disebut sebagai tarian cahaya di langit malam: Aurora Borealis (di utara) dan Aurora Australis (di selatan). Kilauan warna hijau, merah muda, ungu, hingga biru yang melengkung dan bergerak anggun ini seolah diciptakan oleh tangan tak kasat mata. Fenomena ini bukan sihir atau mitos, melainkan hasil dari interaksi kompleks antara Matahari dan atmosfer planet kita. Memahami bagaimana cahaya langit ini terbentuk membawa kita pada sebuah perjalanan menakjubkan ke luar angkasa, jauh di atas kepala.
Peran Krusial Matahari: Angin Surya dan Letupan Partikel
Semua dimulai dari Matahari, bintang raksasa yang menjadi pusat tata surya kita. Matahari tidak hanya memancarkan cahaya dan panas, tetapi juga terus-menerus melepaskan aliran partikel bermuatan listrik yang disebut angin surya. Angin surya ini adalah plasma panas yang terdiri dari elektron dan proton, bergerak dengan kecepatan sangat tinggi ke segala arah, termasuk menuju Bumi.
Kadang-kadang, Matahari juga mengeluarkan letupan energi yang lebih besar dan intens, dikenal sebagai Coronal Mass Ejection (CME) atau lontaran massa korona. CME ini adalah awan besar plasma yang dilontarkan dari atmosfer Matahari, membawa serta medan magnet kuat dan miliaran ton partikel bermuatan. Ketika CME atau angin surya yang sangat kuat tiba di sekitar Bumi, inilah pemicu utama terbentuknya aurora.