Di sisi lain, Paus Fransiskus terus berupaya menjaga keseimbangan dalam komentarnya terkait konflik yang terjadi, termasuk serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel. Beliau secara konsisten menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas, dan agar bantuan kemanusiaan dapat sampai ke Gaza. Paus juga sering berkomunikasi dengan paroki Katolik di Gaza untuk mengetahui keadaan mereka.
Reaksi internasional terhadap kematian Hassan Nasrallah diyakini akan sangat menentukan arah selanjutnya dalam konflik ini. Baik Israel maupun Hizbullah, yang memiliki sejarah panjang permusuhan, mungkin akan terus meningkatkan tindakan militer mereka di tengah situasi yang semakin tegang. Apalagi, Iran, sebagai penyokong Hizbullah, telah menyatakan siap membalas dendam.
Kematian Nasrallah telah membangkitkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. Dapat dilihat bahwa Israel, dengan dukungan AS, dapat memperoleh keuntungan dalam konflik tersebut, tetapi pemimpin dunia, termasuk Paus Fransiskus, berusaha mencegah terjadinya kekerasan yang lebih luas. Dalam konteks ini, reaksi internasional dan diplomasi dianggap penting untuk mencegah konflik lebih lanjut.