Di sisi lain, Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade, Sydney, mengungkapkan bahwa “Pasar keuangan cenderung tidak nyaman menghadapi ketidakpastian, yang kini terjadi dengan hilangnya mayoritas LDP.
Investor cenderung mencari hasil yang jelas, tetapi hal ini sulit dicapai di tengah merosotnya kepercayaan publik terhadap LDP.” Hal ini menunjukkan bahwa kegagalan LDP dalam memperoleh mayoritas di parlemen dapat memberikan tekanan pada pasaran keuangan Jepang secara keseluruhan.
Tidak hanya pada pasar saham, tetapi dampak dari ketidakpastian politik juga terlihat pada nilai yen. Tim Waterer menyatakan bahwa “Sepanjang Oktober, yen telah berada di bawah tekanan jual, dan hasil pemilu yang tak pasti mungkin akan melemahkan mata uang Jepang”.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi politik yang tidak stabil dapat memberikan dampak pada nilai tukar yen terhadap mata uang asing, terutama terhadap dolar AS.
Selain itu, dalam pasar obligasi, Katsutoshi Inadome, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Trust Asset Management Co, mengungkapkan bahwa “imbal hasil mungkin turun sementara akibat ketidakpastian politik.
Namun dalam jangka panjang, risiko fiskal bisa menaikkan premi di zona obligasi jangka sangat panjang." Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpastian politik dapat memberikan dampak pada imbal hasil obligasi, dengan potensi kenaikan premi di zona obligasi jangka panjang.