Usulan tersebut awalnya disambut dengan harapan setelah duta besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, mengatakan negaranya terbuka terhadap ide-ide. Namun pada Kamis (26/9/2024) usulan tersebut telah ditolak mentah-mentah oleh politisi Israel, menyulitkan upaya untuk mencapai resolusi damai atas konflik yang sedang berlangsung.
Peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah menyoroti pentingnya upaya diplomatik dalam menyelesaikan konflik bersenjata di Timur Tengah. Kondisi ini juga menuntut peran aktif dari komunitas internasional, terutama dalam mengembangkan solusi yang mampu mengurangi eskalasi kekerasan dan mendorong dialog antara kedua pihak.