Pada Minggu 19 Mei 2024, tragedi kecelakaan helikopter mengguncang Iran setelah helikopter presiden Iran, Ebrahim Raisi, jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur. Ebrahim Raisi dan beberapa pejabat pemerintah Iran lainnya dalam penerbangan tersebut meninggal dunia.
Sebagai respon terhadap dugaan tersebut, Israel langsung mengeluarkan bantahan keras terkait keterlibatan mereka dalam insiden tersebut. Pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan bahwa spekulasi mengenai keterlibatan Israel adalah tidak benar dan tidak bertanggung jawab. Mereka juga menegaskan bahwa klaim tersebut hanya merupakan upaya untuk menyesatkan fakta sebenarnya.
Israel meyakini bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi kemungkinan besar telah tewas dalam kecelakaan helikopter. Namun, Israel membantah bahwa mereka terlibat. Cuaca buruk diyakini sebagai penyebab helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian jatuh. Hal ini selaras dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa insiden tersebut adalah hasil dari "kesalahan teknis". Meskipun demikian, masih terdapat spekulasi dan teori konspirasi yang mencoba mengaitkan kejadian tersebut dengan aksi sabotase dari pihak luar, termasuk Israel.