Selain itu, pada bulan yang sama, sebuah penerbangan dengan 167 penumpang melakukan pendaratan darurat di Houston setelah api terang keluar dari mesin penerbangan United 1118, sebuah Boeing 737-900 yang sedang dalam perjalanan dari Houston ke Fort Myers, Florida. Masalah yang melibatkan pesawat United Airlines tidak hanya terjadi dalam negeri, tetapi juga terjadi pada penerbangan internasional. Insiden tersebut telah menarik perhatian publik dan menjadi berita utama pada bulan Januari, ketika sebuah pintu pesawat Alaska Airlines Boeing 737 MAX 9 meledak di udara, tak lama setelah lepas landas dari Portland, Oregon, memaksa pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat. Beberapa orang mengalami luka akibat kejadian tersebut.
Dampak dari serangkaian insiden yang melibatkan pesawat-pesawat Boeing United Airlines juga terlihat dalam keuangan perusahaan. United Airlines melaporkan kerugian sebesar US$200 juta pada pendapatannya dalam 3 bulan pertama tahun ini, dengan menyatakan bahwa insiden yang melibatkan pesawat Alaska Airlines yang menjadi saingan memaksa United untuk menghentikan banyak pesawat Boeing-nya, yang berkontribusi pada kerugian tersebut.
Adanya serangkaian insiden yang melibatkan pesawat Boeing, terutama yang terdiri dari pesawat yang sudah berusia, memunculkan pertanyaan serta kekhawatiran terkait keamanan dan keandalan dari pesawat-pesawat tersebut. Meskipun United Airlines telah merutinkan pemeriksaan dan pemeliharaan pesawatnya, namun adanya insiden-iniden tersebut mengundang pertanyaan terkait perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap pemeliharaan pesawat-pesawat berusia yang masih dioperasikan.