Lammy juga menggarisbawahi komitmen Inggris terhadap solusi dua negara sebagai jalan utama menuju perdamaian di Timur Tengah. “Rakyat Israel berhak hidup dalam perbatasan yang aman dan diakui, sementara rakyat Palestina juga berhak memiliki negara sendiri, yang bebas dari pendudukan dan menjalani hidup dengan martabat dan keamanan,” katanya.
Keputusan Inggris ini diambil di tengah kekhawatiran global atas potensi krisis kelaparan di Gaza akibat blokade yang sudah berlangsung sejak Maret lalu. Blokade tersebut telah menghentikan pasokan vital seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Serangan militer terbaru Israel yang diumumkan oleh Netanyahu bertujuan menguasai seluruh wilayah Gaza, memicu keprihatinan komunitas internasional termasuk Inggris yang menyerukan penghentian eskalasi kekerasan dan prioritas penyelamatan sandera.