Menteri Penerbangan Sipil India, K Rammohan Naidu, turut memberikan pernyataan terkait peristiwa ini. Ia mengatakan bahwa pihak berwenang akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap semua detail kejadian. Jika terbukti ada pelanggaran serius, maka tindakan tegas akan diberlakukan kepada pihak yang bersalah.
Sebagai langkah lanjutan, Air India juga membentuk komite independen yang bertugas melakukan peninjauan terhadap insiden tersebut. Komite ini akan memutuskan apakah pelaku pantas menerima sanksi disipliner lebih lanjut, termasuk kemungkinan masuk daftar hitam maskapai.
Yang mengejutkan, insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi di maskapai Air India ataupun di maskapai internasional lainnya. Pada November 2022, sebuah kasus serupa terjadi saat seorang pria yang dalam kondisi mabuk mengencingi penumpang wanita berusia 70-an tahun di kelas bisnis Air India.
Kemudian pada Maret 2023, seorang mahasiswa mabuk dilaporkan melakukan hal serupa dalam penerbangan American Airlines menuju Delhi. Dan yang terbaru, pada Desember 2024, seorang pria dilarang terbang oleh United Airlines setelah buang air kecil pada penumpang lain dalam penerbangan dari San Francisco menuju Manila.
Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan soal kebijakan maskapai terkait penumpang yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan selama penerbangan. Tidak sedikit yang menilai bahwa perlunya pengawasan lebih ketat terhadap konsumsi minuman keras di atas pesawat.
Pengamat penerbangan juga menyoroti pentingnya pelatihan ekstra bagi awak kabin untuk menangani situasi tak terduga seperti ini. Selain itu, banyak yang menyerukan diberlakukannya daftar hitam bagi penumpang yang melakukan tindakan tidak senonoh, demi menjaga kenyamanan dan keselamatan seluruh penumpang.