Pada pertemuan puncak di Washington, para pemimpin NATO seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beserta mitra-mitranya telah membahas rencana untuk terus menggelontorkan senjata dan amunisi ke Ukraina setidaknya selama satu tahun ke depan. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa NATO tidak akan mundur dari dukungan bagi Ukraina. Mereka juga bertemu untuk memperingati 75 tahun aliansi tersebut, yang diadakan saat perang Rusia-Ukraina telah memasuki tahun ketiganya.
Menurut melansir CNA, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengungkapkan bahwa 32 negara anggota NATO telah menghabiskan sekitar 40 miliar euro setiap tahun, atau setara dengan Rp698,8 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.251/US$), untuk memberikan peralatan militer kepada Ukraina sejak perang dimulai pada bulan Februari 2022. Stoltenberg berharap bahwa para sekutu akan memutuskan untuk mempertahankan level ini dalam tahun depan. Ia juga menyatakan bahwa jumlah tersebut akan dibagi di antara negara-negara anggota NATO berdasarkan pertumbuhan ekonomi mereka, dan para pemimpin akan meninjau angka tersebut saat bertemu kembali pada tahun 2025.