Keputusan AS untuk mengizinkan serangan jarak jauh Ukraina dapat membantu Kyiv mempertahankan pijakan di wilayah Kursk Rusia yang mereka gunakan sebagai pengaruh dalam perundingan perang, namun mungkin sudah terlambat untuk mengubah arah perang. Hal itu diungkapkan sejumlah analis, seperti dilansir dari Reuters, Senin (18/11/2024).
Menyikapi keputusan Amerika Serikat yang memberi izin kepada Ukraina untuk melakukan serangan jarak jauh ke wilayah Rusia, para analis militer menilai bahwa hal tersebut dapat berkontribusi dalam mempertahankan posisi Ukraina di medan perang. Sebelumnya, Kyiv telah berada dalam posisi terbelakang selama berbulan-bulan, sehingga langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengimbangi kekuatan dalam perang melawan Rusia.
Dalam perubahan kebijakan besar, dua bulan sebelum meninggalkan jabatannya, Presiden Joe Biden mencabut beberapa pembatasan yang menghalangi Kyiv menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menyerang lebih jauh ke wilayah Rusia, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada hari Minggu.
Michael Kofman, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, menyatakan bahwa keputusan ini diambil terlambat, dan kemungkinan sudah terlambat untuk mengubah arah pertempuran secara substansial. Meskipun serangan jarak jauh dapat menjadi bagian dari strategi perang, namun keberhasilannya bergantung pada batasan-batasan yang ada.