Tampang.com | Enam tahun lalu, Ekrem Imamoglu, yang baru saja terpilih sebagai Wali Kota Istanbul, mengalami hambatan besar ketika kemenangannya dibatalkan oleh Komisi Pemilihan Turkiye. Imamoglu yang frustrasi menyebut para pejabat pemilu sebagai "orang-orang idiot", yang langsung memicu gugatan hukum terhadapnya.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang melihat Imamoglu sebagai ancaman serius, mulai menargetkannya dengan berbagai kasus hukum. Namun, Imamoglu tak tinggal diam. Ia mengajukan banding atas putusan yang dijatuhkan kepadanya dan terus berjuang di panggung politik.
Gelombang Kasus Hukum: Politisasi Peradilan?
Sejak 2019, serangkaian tuntutan hukum mulai menghantui Imamoglu. Dari dugaan penghinaan terhadap pejabat hingga tuduhan korupsi dan bahkan membantu kelompok teroris, upaya hukum terhadapnya semakin intensif.
Namun, banyak pihak—terutama dari oposisi—menganggap kasus-kasus tersebut bermotif politik, dengan tujuan menyingkirkan Imamoglu dari dunia politik. Bahkan, beberapa analis menilai strategi ini mengingatkan pada pengalaman Erdogan sendiri, yang pada 1999 sempat dipenjara karena membacakan puisi yang dianggap anti-sekuler.