Tampang

Diguyur Hujan Deras Jalan Lintas Kutai Kartanegara Berlumpur Bikin Macet Parah

28 Nov 2017 08:17 wib. 3.156
0 0
Diguyur Hujan Deras Jalan Lintas Kutai Kartanegara Berlumpur Bikin Macet Parah

Para sopir travel memilih bersiasat. Mereka bekerja sama untuk mengantar penumpang. Jumran, sopir yang biasa membawa penumpang ke kawasan hulu Kukar, salah satunya. Sejak jalan bubur muncul sepekan terakhir, dia hanya mengantar penumpang sampai di Desa Sebelimbingan. Rekannya dari arah berlawanan yang melanjutkan. “Begitu juga sebaliknya,” kata pria yang sedang menurunkan beberapa orang di lokasi jalan bubur.

PRIORITASKAN PERBAIKAN

Toyota Fortuner putih yang membawa Pelaksana Tugas Bupati Kukar Edi Damansyah tiba di jalan bubur di Desa Sebelimbingan, Kota Bangun, kemarin (27/11) pukul 15.30 Wita. Sepuluh mobil yang mengiringi bupati segera berhenti untuk melihat kondisi jalan. Edi ikut turun dan memastikan evakuasi kendaraan besar terus berjalan.

Edi hendak menuju Kecamatan Tabang untuk meresmikan Kampung Keluarga Berencana. Kepada Kaltim Post, Edi mengatakan, jalan bubur tersebut segera diperbaiki. Anggaran peningkatan jalan di Desa Sebelimbingan menuju Desa Tuana Tuha di Kecamatan Kenohan telah dibahas dalam APBD 2018.  

Namun, pendamping bupati nonaktif Rita Widyasari itu, berterus terang bahwa 32 kilometer badan jalan yang masih berpermukaan tanah belum bisa diperbaiki semua. “Kami prioritaskan titik yang parah seperti ini dulu,” terangnya.

Sambil menunggu persetujuan APBD 2018, Pemkab Kukar mengucurkan dana pemeliharaan yang bersumber dari unit pelaksana teknis di tiga kecamatan di hulu Kukar. Anggaran itu dipakai untuk perbaikan sementara yang bersifat darurat seperti 100 meter jalur bubur di Desa Sebelimbingan. 

“Dinas PU sudah turun untuk perbaikan sementara. Yang penting menghindari ambles,” tegas Edi. Dua ekskavator yang diturunkan dinas bertugas membuang lumpur lalu menggantinya dengan batu. Edi berharap, truk dengan tonase lebih dari 8 ton tidak melintas dulu sampai perbaikan selesai. Pemkab juga mengharapkan sumbangsih perusahaan yang beroperasi di sekitar jalan bubur untuk membantu material.

Masih ada titik kerusakan yang lain. Edi menjelaskan seperti di Jembatan Keliran 1 dan Keliran II, Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan. Lokasi itu rusak karena diterjang air pasang Sungai Mahakam. Proyek percepatan jembatan sudah menjadi usulan prioritas dalam APBD 2018. 

Jalur Kota Bangun-Tabang diakui berstatus jalan kabupaten. Namun, Edi mengatakan, akses tersebut juga pendekat menuju beberapa kecamatan Kutim dan Kubar. “Kami berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim untuk memohon bantuan,” sebutnya. 

Camat Kota Bangun Mawardi mengatakan, truk angkutan milik perusahaan bertonase besar kerap memaksakan lewat. Padahal, kata dia, bantuan material berupa batu untuk perbaikan Desa Sebelimbingan sepanjang 100 meter baru dari satu perusahaan, yakni PT Rea Kaltim Plantations, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Sementara perusahaan di kawasan hulu, kata Camat, mencapai puluhan. “Mereka biasa melintas malam hari. Kami kecewa kalau mereka curi-curi seperti itu,” tudingnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar Muhammad Yamin mengatakan, jalur bubur telah diperbaiki berkali-kali. Namun, perbaikan bersifat sementara. Anggaran perbaikan belum tersedia. 

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.