Kisah jatuh bangun seorang tokoh besar di industri teknologi China kembali menjadi sorotan dunia. Zhao Weiguo, mantan Komisaris Utama Tsinghua Unigroup, perusahaan raksasa semikonduktor yang menjadi kebanggaan nasional China, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan China. Putusan ini diumumkan pada Rabu, 14 Mei 2025 waktu setempat, menyusul vonis bersalah atas kasus korupsi dan pencucian uang yang merugikan perusahaan.
Pengadilan di Provinsi Jilin, China, memberikan vonis hukuman mati terhadap Zhao dengan catatan bahwa hukuman tersebut akan dijalani setelah masa kurungan penjara selama dua tahun. Artinya, Zhao diwajibkan menjalani hukuman penjara terlebih dahulu sebelum keputusan eksekusi mati diberlakukan. Selain hukuman berat tersebut, Zhao juga dikenakan denda mencapai 12 juta yuan akibat aktivitas ilegal yang dilakukan untuk mengumpulkan keuntungan bagi keluarga dan kerabatnya. Tindakan ini secara langsung merugikan perusahaan dan membebani kondisi keuangannya.
Media pemerintah China, CCTV, yang melaporkan kasus ini mengungkapkan bahwa Zhao telah menghadapi tuduhan korupsi sejak 2023. Namun, Reuters mencoba menghubungi Zhao untuk meminta tanggapan atau klarifikasi terkait kasus ini, tetapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Tsinghua Unigroup sendiri merupakan cabang dari Universitas Tsinghua, salah satu institusi pendidikan paling bergengsi di China. Didirikan pada tahun 1988, perusahaan ini mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengembangkan industri chip domestik yang pada saat itu masih sangat tertinggal dibandingkan negara-negara maju.
Pada masa kepemimpinan Zhao, perusahaan mengalami perubahan drastis yang justru membawa dampak negatif. Zhao mengambil keputusan untuk mengalokasikan dana dalam jumlah besar untuk berbagai akuisisi dan ekspansi bisnis yang tidak berkaitan langsung dengan inti usaha semikonduktor. Investasi yang dilakukan mencakup sektor properti dan bahkan perjudian daring yang jelas-jelas sangat jauh dari bidang teknologi chip. Keputusan ini akhirnya menjadi bumerang, karena tidak memberikan hasil positif dan justru memperburuk kondisi keuangan perusahaan.