Mahasiswa Amerika yang dilepaskan minggu lalu setelah ditahan selama lebih dari 15 bulan di Korea Utara telah meninggal.
Otto Warmbier (22), pelajar Amerika yang ditahan di Korea Utara sebelum kembali ke AS pada awal bulan ini, telah meninggal dunia, ujar keluarganya.
Berita tentang kematian Warmbier menyusul laporan dari dokter yang mengatakan bahwa dia telah menderita kerusakan otak yang parah dan tidak responsif terhadap lingkungan. Pejabat dari University of Cincinnati Medical Center, yang merawat siswa tersebut sekembalinya, memberi label kondisinya dalam keadaan " unresponsive wakefulness," atau keadaan dimana dia dapat membuka matanya dan memiliki refleks terhadap sekitar, namun tidak responsif terhadap perintah dan tes kesadaran lainnya.
Meskipun tidak ada bukti fisik terhadap tindakan kekerasan, namun dokter mengatakan bahwa Warmbier telah menderita "kehilangan jaringan otak yang luas," yang menunjukkan bahwa dia telah kehilangan suplai darah ke otaknya untuk jangka waktu tertentu.
Korea Utara mengatakan kepada pejabat AS bahwa Warmbier menderita botulisme dan kemudian mengalami koma setelah minum pil tidur namun dokter dari Cincinnati mengatakan bahwa pemeriksaan mereka tidak menunjukkan bukti botulisme, neurotoxin kuat yang dihasilkan oleh bakteri.