Pasangan Penaherrera dan Freire berusaha keras untuk membuat si kembar semakin dekat satu sama lain. Mereka berharap suatu hari nanti bisa tinggal bersama kedua putrinya. Namun, Marielisa tidak ingin meninggalkan orang tua angkatnya, yang telah membesarkannya dengan baik.
Tertanggal 21 Desember 2022, Pengadilan memutuskan bahwa dokter harus bertanggung jawab atas keharusan membayar ganti rugi karena melakukan tindakan asing yang merenggut hak seorang anak dan ibu. Dengan putusan ini, pertemuan kebetulan tersebut membuka jalan bagi si kembar untuk bertemu dan bersatu kembali setelah 15 tahun terpisah. Hal ini adalah pelajaran penting bagi dokter dan tenaga medis lainnya untuk tetap memperhatikan hak-hak pasien, terutama dalam situasi yang sensitif seperti ini.