Pengurus Pusat Muhammadiyah akhirnya meresmikan penerimaan izin tambang dari pemerintah. Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung, menyatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa salah satu organisasi keagamaan tertua di Indonesia akhirnya menerima izin tambang untuk organisasi keagamaan dari pemerintah.
Menurut Azrul, salah satu alasan utama dalam menerima izin tambang adalah karena Indonesia saat ini belum dapat melakukan transisi energi. Ia memandang bahwa dunia akan mengalami kegelapan jika manusia meninggalkan penggunaan batu bara sebagai sumber energi. Oleh karena itu, Muhammadiyah akan merencanakan dan memulai proses transisi energi di masa depan, seiring dengan kegiatan tambang yang akan dilakukan.
Azrul menjelaskan, "Maka sembari tambang ini dikerjakan, Muhammadiyah akan merencanakan, ke depan harus dimulai transisi energi. Jadi kita harus bekerja keras, menemukan teknologi-teknologi baru, sehingga dalam beberapa puluh tahun ke depan, kita tidak lagi tergantung kepada batu bara." Pernyataan ini mengindikasikan kesadaran Muhammadiyah akan pentingnya mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya energi yang tidak ramah lingkungan.
Disamping itu, Muhammadiyah juga memiliki niatan untuk memberikan contoh yang baik dalam pengelolaan tambang di masa depan. Azrul tidak ingin Muhammadiyah terlibat dalam praktik pertambangan yang sembrono dan berisiko menimbulkan masalah lingkungan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Muhammadiyah berencana untuk melakukan pertambangan dengan program 'tambang hijau'. Salah satu upaya yangakan dilakukan adalah dengan melakukan restrukturisasi dan pendayagunaan kembali lahan-lahan pertambangan setelah selesai digali.