Dalam pernyataannya, Gantz menegaskan bahwa jika seseorang mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, maka mereka adalah mitra dalam perjuangan. Namun, apabila seseorang memilih untuk bersikap egois dan membawa bangsa menuju kehancuran, maka pihaknya terpaksa akan mundur dari pemerintahan.
Menurut pandangan Gantz, pemerintah perlu segera menetapkan rencana pasca-kemenangan Israel dalam pertempuran. Gantz juga meminta agar rencana enam poin yang menguraikan strategi pemerintahan Israel di Gaza segera disetujui oleh Kabinet Perang.
Gantz menilai bahwa baik Hamas maupun Otoritas Palestina tidak akan mampu menjalankan pemerintahan di Gaza setelah pertempuran berakhir, seperti yang dilansir oleh Al Jazeera.
Sebagai seorang politisi yang merupakan rival dari Benjamin Netanyahu, Gantz merupakan sosok yang berhaluan tengah dan bergabung dengan Kabinet Perang setelah serangan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu. Dikabarkan bahwa Gantz merupakan kandidat yang kuat untuk menggantikan Netanyahu apabila Israel mengadakan pemilihan umum.