Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah lama menjadi figur yang kuat dan berpengaruh di dunia politik global. Namun belakangan ini, kekuasaannya terancam oleh upaya keras NATO yang secara terbuka menunjukkan kesiapan mereka dalam menyikapi ancaman dari Rusia. Salah satu langkah yang menjadi perbincangan adalah kesiapan NATO dengan senjata super berbiaya Rp 18 triliun sebagai respons terhadap kebijakan Putin yang dianggap provokatif.
Peringatan keras dari pemerintahan NATO telah dipicu oleh kebijakan luar negeri agresif yang diambil oleh Presiden Putin. Rusia melakukan berbagai tindakan provokatif, seperti menduduki wilayah Ukraina dan Georgia, serta melancarkan serangan siber terhadap berbagai negara bagian Eropa. Hal ini telah menciptakan ketidakstabilan politik di kawasan Eropa dan menjadi alasan utama bagi NATO untuk meningkatkan kesiapannya dalam menghadapi ancaman dari Rusia.
Gerakan pendanaan ini menjadi upaya blok Barat untuk meningkatkan pertahanannya di tengah huru-hara yang terjadi di berbagai belahan dunia. Pendanaan ini juga bekerja sama dengan beberapa modal ventura. Antara lain Alpine Space Ventures, OTB Ventures, Join Capital, dan Vsquared Ventures, untuk mendukung investasi lebih jauh ke teknologi yang lebih mendalam di negara-negara Barat.