Yang membuat transfer ini semakin dramatis adalah fakta bahwa Arsenal berhasil menikung rival sekota mereka, Tottenham Hotspur. Spurs sejatinya berada di posisi terdepan untuk mendapatkan Eze pekan lalu setelah mencapai kesepakatan dengan Crystal Palace dan menyelesaikan negosiasi personal dengan sang pemain. Namun, langkah Arsenal yang bergerak cepat mengubah segalanya. Situasi semakin mendesak ketika muncul kabar bahwa Kai Havertz menderita cedera lutut serius dan diperkirakan akan absen cukup lama. Kondisi itu membuat Arteta mendesak manajemen untuk kembali menghidupkan minat terhadap Eze, yang akhirnya berbuah manis.
Eze sendiri bukanlah nama asing bagi publik London. Sejak bergabung dengan Crystal Palace dari Queens Park Rangers pada tahun 2020, ia berhasil mencatatkan 40 gol dan 28 assist dalam 169 penampilan. Salah satu momen puncaknya adalah ketika ia mencetak gol penentu kemenangan di final Piala FA melawan Manchester City musim lalu, yang sekaligus mempertegas reputasinya sebagai pemain penentu di laga besar. Performa apiknya juga membawanya masuk skuad timnas Inggris untuk Euro 2024, di mana ia tampil dalam 12 pertandingan dan mencetak satu gol.