Wabah infeksi bakteri pemakan daging atau Streptococcus pyogenes dilaporkan tengah merebak diseluruh wilayah Jepang.“Ada banyak faktor terkait mekanisme di balik bentuk Streptococcus yang parah dan tiba-tiba dan kami belum berada pada tahap menjelaskannya,” kata NIID.
Namun, wabah infeksi itu juga berbarengan dengan ancaman penyakit di musim panas. Terkait hal itu, Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Jepang untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan menjaga asupan makanan yang baik, bersih, sehat dan bergizi. Selain itu, WNI juga diminta untuk meminum banyak air putih, menggunakan topi atau payung, mengenakan pakaian ringan dan longgar, menggunakan tabir surya guna menghindari terkena sengatan panas (heat stroke).
Gejala awal yang ditimbulkan dari terserang infeksi bakteri yang masuk ke dalam Grup A Streptococcus (GAS), di antaranya demam, nyeri dan radang tenggorokan, tetapi dapat berkembang dengan cepat dan mengancam nyawa penderita karena berujung kegagalan organ hanya dalam hitungan hari. Bakteri dapat menimbulkan kondisi yang serius jika menembus hingga aliran darah dan jaringan dalam. Dari situlah, bakteri menyebar dan mulai memproduksi eksotoksin yang merusak sel serta jaringan tubuh. Kelompok paruh baya dan lansia di atas 50 tahun cenderung lebih rentan terhadap sindrom tersebut.