Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, baru-baru ini mengumumkan kesiapannya untuk menjalani "perang panjang" di wilayah Gaza melawan Israel. Dalam pernyataannya, dia meyakinkan bahwa Hamas memiliki sumber daya dan kekuatan untuk mempertahankan perjuangan mereka melawan Negeri Zionis, dengan dukungan dari sekutu regional yang didukung oleh Iran.
Yahya Sinwar, yang baru-baru ini menjadi pemimpin Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh, menyuarakan kesiapannya melalui sebuah surat kepada sekutu Hamas di Yaman, yakni Houthi. Dalam surat tersebut, Sinwar menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi "perang yang melelahkan". Dia menyatakan, "Kami telah mempersiapkan diri untuk berperang dalam perang yang melelahkan."
Lebih lanjut, Sinwar juga menyatakan keyakinannya bahwa upaya bersama kelompok-kelompok proksi Iran di Timur Tengah, termasuk di Lebanon dan Irak, akan mampu mengalahkan Israel. "Upaya gabungan kami dengan Anda dan dengan kelompok-kelompok di Lebanon dan Irak akan mematahkan musuh ini dan mengalahkannya," ujar Sinwar yang juga menyebut Hizbullah di Lebanon dan kelompok perjuangan di Irak.