Kasus ini juga harus mengingatkan kita akan perlunya kedewasaan saat menggunakan media sosial. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi secara benar. Kita perlu waspada terhadap dampak dari tindakan menyebarkan informasi palsu, terutama terkait dengan identitas dan reputasi seseorang.
Menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab adalah langkah awal untuk melawan penyebaran informasi yang tidak benar. Membangun kesadaran akan pentingnya kehati-hatian dalam berbagi informasi di media sosial akan membantu mencegah peristiwa "cocoklogi" semacam ini terjadi di masa depan. Dengan demikian, bisa diharapkan kasus semacam ini dapat menginspirasi perubahan positif dalam perilaku pengguna media sosial untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi.
Patut diingat bahwa kebenaran harus diutamakan dalam situasi apapun, dan bahwa seseorang tidak seharusnya dihakimi berdasarkan penampilan fisik atau tuduhan yang tidak terbukti. Hal ini merupakan panggilan bagi kita semua untuk membangun kesadaran akan pentingnya kehati-hatian dan kebenaran dalam menyebarkan informasi, terutama dalam hal yang berkaitan dengan integritas dan reputasi seseorang. Berhati-hatilah dalam menyebarkan informasi di ruang publik, demi menjaga privasi, keadilan, dan kebenaran.