Keempat, pendidikan dan kampanye kesadaran tentang keamanan. Pendidikan mengenai pentingnya keamanan dan bagaimana cara menjaga diri dari tindakan kriminal dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Kampanye kesadaran yang dilakukan oleh pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Misalnya, kampanye tentang pentingnya mengunci pintu dan jendela rumah, tidak meninggalkan barang berharga di dalam mobil, dan tidak berjalan sendirian di malam hari.
Kelima, penataan lingkungan yang aman dan nyaman. Penataan lingkungan perkotaan yang baik dapat mengurangi peluang terjadinya tindakan kriminal. Penerangan jalan yang memadai, taman kota yang terawat, dan fasilitas umum yang bersih dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman. Selain itu, penataan lingkungan yang baik juga dapat meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap lingkungan sekitar, sehingga mereka lebih peduli dalam menjaga keamanan.
Keenam, program rehabilitasi dan reintegrasi bagi pelaku kriminal. Program rehabilitasi yang baik dapat membantu pelaku kriminal untuk berubah dan kembali ke masyarakat. Program ini melibatkan pelatihan keterampilan, konseling, dan dukungan sosial yang diperlukan bagi mantan narapidana. Reintegrasi yang baik ke dalam masyarakat dapat mengurangi tingkat residivisme atau pelaku kriminal yang kembali melakukan kejahatan. Dengan memberikan kesempatan kedua kepada pelaku kriminal, mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berkontribusi positif.
Ketujuh, pengawasan terhadap penggunaan narkoba. Penggunaan narkoba seringkali menjadi pemicu tindakan kriminal. Oleh karena itu, pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan narkoba sangat penting dalam mengurangi tingkat kriminalitas. Program pencegahan dan rehabilitasi narkoba dapat membantu menekan angka pengguna narkoba dan mengurangi dampak negatifnya terhadap keamanan kota.