Tampang

Situasi Kemanusiaan di Rafah, Gaza: Ancaman Serangan Israel Terhadap 600 Ribu Anak

9 Mei 2024 20:57 wib. 770
0 0
Situasi Kemanusiaan di Rafah
Sumber foto: qudwahindonesia.id

Aktivitas militer Israel semakin meningkat di Rafah, sebuah kota yang terletak di bagian paling selatan Jalur Gaza. Di tengah meningkatnya serangan tersebut, sebagian besar warga Gaza terpaksa mengungsi dari Rafah demi keselamatan mereka.

Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 30 hingga 40 ribu orang telah meninggalkan Rafah menuju Khan Younis dan Deir al-Balah sebagai akibat dari serangan yang terjadi di Rafah. Namun, lebih dari 1,4 juta orang masih berisiko tinggi menjadi korban serangan di Rafah, termasuk 600 ribu anak.

Dampak dari serangan tersebut cukup signifikan, terutama di sektor kesehatan. Salah satu dari tiga rumah sakit di Rafah, yaitu rumah sakit An-Najjar, terpaksa ditutup. Pasien-pasien telah dipindahkan ke tempat lain, dan staf rumah sakit telah mengeluarkan persediaan dan peralatan penting untuk melindungi mereka.

Sementara itu, penyeberangan Rafah dari Mesir ke Gaza tetap ditutup, yang merupakan jalur akses utama untuk pasokan ke Gaza. Hal ini telah memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan pasokan, termasuk bahan bakar, obat-obatan, dan peralatan medis di wilayah tersebut.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan kekhawatirannya dalam sebuah briefing media pada Rabu, 8 Mei 2024. Menurutnya, permasalahan terkait bahan bakar dapat mengancam layanan kesehatan di wilayah selatan Gaza hanya dalam waktu tiga hari jika tidak segera diatasi.

Dalam situasi seperti ini, keselamatan dan kesejahteraan 600 ribu anak di Rafah menjadi perhatian utama. Mereka berada dalam kondisi rentan, rentan terhadap serangan langsung maupun dampak tidak langsung dari konflik yang terus berlangsung. Upaya perlindungan terhadap anak-anak ini menjadi suatu keharusan yang tidak dapat diabaikan.

Masyarakat internasional, lembaga kemanusiaan, dan pemerintah di seluruh dunia diharapkan untuk mengambil tindakan nyata dalam mengatasi situasi kritis ini. Bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis, bahan bakar, dan bantuan evakuasi, perlu segera disalurkan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan warga di Rafah, khususnya anak-anak yang menjadi kelompok rentan dalam konflik seperti ini.

Pendekatan diplomasi dan dialog antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik juga menjadi kunci penting dalam mengatasi situasi konflik di Rafah. Mencari solusi damai yang menghormati hak asasi manusia dan melindungi warga sipil, terutama anak-anak, merupakan langkah yang harus diupayakan secara aktif.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.