Tampang.com | Las Vegas diguncang oleh insiden mengejutkan pekan lalu, ketika Sersan Mayor Matthew Livelsberger, seorang prajurit Pasukan Khusus Angkatan Darat AS, melakukan aksi pengeboman menggunakan Tesla Cybertruck di depan Trump International Hotel. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran besar, terutama setelah pihak berwenang mengungkap bahwa Livelsberger menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), yaitu ChatGPT, untuk merencanakan serangan tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu malam (7/1/2025) di pusat kota Las Vegas. Livelsberger diketahui mengendarai Tesla Cybertruck yang dimodifikasi dengan bahan peledak ke depan Trump International Hotel. Beruntung, tim keamanan dan kepolisian setempat berhasil mengevakuasi area sebelum ledakan terjadi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Polisi Las Vegas menjelaskan bahwa aksi ini diduga dilakukan atas motif pribadi yang belum sepenuhnya terungkap. "Kami masih menyelidiki apakah ini adalah aksi terencana dengan motif politik atau tindakan individu semata," ujar Kepala Polisi Las Vegas, Robert Jenkins.
Salah satu aspek yang membuat kasus ini menjadi sorotan adalah pengakuan Livelsberger bahwa ia menggunakan platform AI ChatGPT untuk membantu merencanakan aksinya. Dalam penyelidikan, terungkap bahwa Livelsberger memanfaatkan teknologi AI tersebut untuk mencari informasi tentang bahan peledak, cara modifikasi kendaraan, serta strategi logistik untuk menjalankan rencana tersebut.