Kepercayaan yang Buta: Umat seringkali mempercayai pemuka agama tanpa ragu, yang membuat korban sulit untuk mempertanyakan atau melawan tindakan pelecehan.
Rasa Takut dan Intimidasi: Korban mungkin merasa takut akan konsekuensi sosial atau spiritual jika mereka melawan atau melaporkan pelecehan.
Ketergantungan Emosional dan Spiritual: Pemuka agama sering menjadi sumber kenyamanan emosional dan spiritual bagi umat, membuat korban merasa sulit untuk melepaskan diri dari pelaku.
Dampak terhadap Korban
Pelecehan oleh pemuka agama dapat menimbulkan dampak yang sangat merusak bagi korban. Dampak tersebut bisa meliputi:
Trauma Psikologis: Korban mungkin mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Kehilangan Kepercayaan: Korban bisa kehilangan kepercayaan pada agama dan komunitas religiusnya.
Isolasi Sosial: Korban mungkin merasa diasingkan dari komunitas mereka, terutama jika mereka memutuskan untuk melaporkan pelecehan.
Dampak terhadap Komunitas
Ketika kasus pelecehan oleh pemuka agama terungkap, komunitas religius juga merasakan dampaknya. Komunitas mungkin mengalami:
Kehilangan Kepercayaan pada Institusi Keagamaan: Kepercayaan umat terhadap institusi dan ajaran agama bisa menurun drastis.
Polarisasi: Anggota komunitas bisa terbagi menjadi kelompok yang mendukung korban dan yang mendukung pemuka agama.
Penurunan Partisipasi: Ketidakpercayaan dan kekecewaan dapat menyebabkan penurunan partisipasi dalam kegiatan keagamaan.