Lebih lanjut dikemukakan bahwa Yi menerima lokasi pengiriman sabu melalui aplikasi Google Maps. "Nanti setelah disimpan di satu tempat, baru dikirimkan gambar. Jadi, tidak melalui perantara," tambahnya.
Menurut keterangan Oki, dari setiap transaksi yang dilakukan, Yi memperoleh keuntungan sejumlah Rp50 ribu. Namun, kasus yang lebih mengkhawatirkan adalah adanya pengakuan dari pengedar sabu lainnya yang hanya dikenal dengan nama My. My mengungkapkan bahwa ia baru saja terlibat dalam bisnis narkoba tersebut selama satu bulan."Baru sebulan karena dikenalkan orang. Awalnya, memang hanya sebagai pengguna baru. Namun kemudian diberikan banyak barang untuk dijual," ujar My.
Kasus ini menunjukkan bagaimana peredaran narkoba semakin merambah ke dalam masyarakat, bahkan dengan modus transaksi yang semakin canggih. Kemunculan janda muda sebagai pengedar narkoba menunjukkan betapa meresapnya bisnis gelap ini ke dalam berbagai lapisan masyarakat.