Belasan emak-emak di Trenggalek, Jawa Timur, melaporkan dugaan penggelapan dana arisan yang dilakukan oleh seorang admin berinisial WS ke Polres Trenggalek. Dugaan penipuan ini menyebabkan kerugian hingga Rp4 miliar, dengan 42 orang menjadi korban.
Salah satu korban, Aning Triwahyuni, mengungkapkan bahwa arisan ini sudah berjalan selama lima tahun dan awalnya tidak pernah bermasalah. Namun, kondisi berubah drastis setelah WS tiba-tiba menghilang dan banyak anggota arisan tidak menerima pencairan dana yang seharusnya mereka terima.
"Selama ini arisan berjalan lancar, tapi sejak beberapa bulan lalu banyak yang belum menerima uangnya. WS juga sulit dihubungi, kami jadi curiga," ujar Aning.
Para korban akhirnya sepakat untuk melaporkan WS ke polisi setelah beberapa kali mencoba mencari keberadaannya namun tidak membuahkan hasil.
Arisan ini menggunakan sistem menurun dengan skema investasi lelang. Para anggota yang mengikuti arisan dijanjikan bunga tinggi, yakni keuntungan sekitar Rp11,5 juta hingga Rp12 juta per bulan hanya dengan setoran sebesar Rp10 juta.