Mungkin Ananda Sukarlan maunya semuanya sama, tidak boleh ada yang beda, ini menunjukkan kekanak-kanakan sebagai seorang yang sudah dewasa, yang tidak siap menerima kekalahan dalam berdemokrasi. Orang seperti ini tidak pantas tinggal di manapun, bagaimana mungkin semua orang harus sama, demokrasi itu ada karena ada perbedaan. Jika kalah dalam berdemokrasi, tidak perlu walk out, dan mancaci maki pemimpin yang dipilih melalui proses demokrasi. Siapapun yang menjadi pemimpin hasil dari demokrasi, merupakan hasil dari suara terbanyak, wajib untuk diikuti sebagai pemimpin, jika tidak ingin mengikuti, mungkin Ananda Sukarlan mau pindah tempat tinggal.