Selama masa tindak lanjut rata-rata 4 tahun, 340 peserta meninggal. Hal ini menunjukkan risiko kematian dini yang cukup tinggi pada orang-orang yang sering terlalu lama duduk.
Risiko kematian dihitung untuk mereka dengan berbagai jumlah waktu duduk dan berbagai pola menetap. Mereka dengan jumlah waktu duduk yang paling banyak lebih dari 13 jam per hari, dan perilaku sendentari setidaknya 60 sampai 90 menit berturut-turut memiliki peningkatan risiko kematian yang hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang memiliki waktu duduk paling sedikit.
Para periset juga menemukan bahwa peserta yang duduk kurang dari 30 menit memiliki risiko kematian terendah. "Kami cenderung menganggap perilaku tetap seperti seberapa banyak kita duduk-duduk setiap hari," kata Keith Diaz, ilmuwan riset asosiasi di Columbia University Medical Center (CUMC) di Amerika Serikat yang dikutip Boldsky, Rabu (13/9/2017).
Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa pola menetap-apakah individu menghasilkan waktu yang tidak banyak melakukan peregangan, mungkin berdampak pada kesehatan. Penelitian baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine.