Buang air kecil merupakan proses penting dalam tubuh manusia yang sering kali dianggap sepele. Padahal, fungsi urinasi lebih dari sekadar mengeluarkan cairan—melainkan menjadi bagian utama dari sistem pembuangan racun, menjaga keseimbangan cairan tubuh, dan menyeimbangkan elektrolit. Melalui urine, tubuh menyingkirkan sisa metabolisme dan senyawa berbahaya yang tidak lagi dibutuhkan.
Namun, siapa sangka bahwa air kencing juga bisa menjadi cerminan langsung dari kondisi kesehatan seseorang? Tak hanya dari frekuensinya, perubahan warna, bau, dan konsistensi urine bisa mengindikasikan berbagai masalah kesehatan—mulai dari yang ringan hingga yang serius.
Sebagian besar perubahan urine memang dapat disebabkan oleh hal-hal yang tidak berbahaya, seperti makanan, konsumsi vitamin atau obat-obatan tertentu. Misalnya, mengonsumsi bit atau suplemen vitamin B dapat membuat urine berwarna berbeda tanpa menimbulkan Tampang.com | risiko kesehatan. Akan tetapi, bila perubahan berlangsung lama atau disertai gejala tambahan, maka itu bisa menjadi sinyal tubuh sedang tidak baik-baik saja.
Menurut penjelasan dari Cleveland Clinic, terdapat sejumlah kondisi medis yang dapat menyebabkan perubahan signifikan pada warna atau bau urine, dan ini patut diwaspadai. Urine yang sehat umumnya berwarna kuning muda hingga kuning agak gelap. Warna ini berasal dari pigmen bernama urokrom yang dihasilkan tubuh saat memecah hemoglobin dari sel darah merah. Namun, ketika warna urine berubah drastis, itu bisa mengarah pada potensi gangguan kesehatan tertentu.
Apa Arti Perubahan Warna dan Bau Urine?
Berikut adalah beberapa perubahan warna dan bau urine yang bisa menandakan adanya penyakit:
-
Urine Merah atau Berwarna Merah Muda
Jika urine Anda tampak merah, ini bisa mengindikasikan adanya darah dalam urine (hematuria). Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, hingga kemungkinan kanker kandung kemih atau ginjal. Meski tidak selalu berbahaya, kondisi ini wajib ditindaklanjuti dengan pemeriksaan medis.
-
Urine Warna Ungu Kemerahan
Urine yang terlihat seperti ungu kemerahan, meskipun jarang, dapat menunjukkan keracunan logam berat seperti timbal atau merkuri. Paparan logam berat dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf dan organ vital lainnya.
-
Urine Berwarna Gelap Seperti Teh atau Cola
Warna ini bisa mengarah pada masalah ginjal, terutama bila disertai bau tidak sedap. Urine yang gelap juga bisa menjadi gejala awal kerusakan otot (rhabdomyolysis) yang melepaskan pigmen otot ke dalam darah dan menyumbat ginjal.
-
Urine Berwarna Jingga
Warna jingga dapat menjadi tanda gangguan pada hati atau saluran empedu. Penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis dapat memengaruhi pemrosesan bilirubin, yang membuat urine berubah warna.
-
Urine Kehijauan atau Keruh
Biasanya, ini menandakan adanya infeksi saluran kemih. ISK juga bisa menyebabkan urine menjadi berbusa dan menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil.
-
Urine Cokelat Tua atau Berbau Amonia
Ini bisa menjadi tanda dari gagal hati atau dehidrasi parah. Ketika tubuh kekurangan cairan, urine menjadi lebih pekat dan mengandung lebih banyak zat limbah, menghasilkan bau menyengat seperti amonia.
-
Urine Berbau Manis
Jika urine berbau seperti gula atau sirup, ini bisa menjadi indikasi diabetes, terutama jika disertai dengan rasa haus berlebihan dan frekuensi buang air kecil yang meningkat.
-
Urine Berbau Apek atau Busuk
Bau ini mungkin mengarah pada gangguan metabolisme, termasuk fenilketonuria atau kondisi langka lainnya yang memengaruhi pemecahan zat gizi dalam tubuh.