Berobat ke luar negeri menjadi pilihan beberapa masyarakat kelas menengah atas dari Indonesia. Beberapa faktor penyebabnya adalah layanan kesehatan yang lebih baik dan kredibilitas dokter yang dianggap lebih mumpuni dibandingkan di dalam negeri.
Mengacu pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio jumlah dokter, termasuk dokter umum dan spesialis, yang ideal adalah 1 dokter per 1.000 penduduk. Apabila sebuah negara berhasil memenuhi "golden line" tersebut, maka dapat dikategorikan berhasil dan bertanggung jawab kepada rakyatnya di bidang kesehatan.
Namun, angka terakhir yang didapatkan dari WHO dan World Bank menunjukkan bahwa rasio dokter di Indonesia hanya 0,47 dokter per 1.000 penduduk. Angka ini menempatkan Indonesia di posisi ketiga terendah di ASEAN setelah Laos (0,3/1.000) dan Kamboja (0,42/1.000).
Malaysia dan Singapura dikenal memiliki rumah sakit dengan teknologi medis canggih serta layanan kesehatan yang lebih cepat dan profesional. Banyak pasien yang merasa lebih nyaman dengan sistem pelayanan yang efisien dan minim antrean panjang.