Tampang.com | Meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat membuat konsumsi suplemen menjadi tren yang terus tumbuh. Mulai dari vitamin C, omega-3, hingga herbal, suplemen kini dikonsumsi tidak hanya oleh orang sakit, tapi juga oleh mereka yang merasa sehat.
Namun, apakah semua orang benar-benar membutuhkan suplemen? Ataukah ini hanya bentuk ketergantungan yang tidak disadari?
Konsumsi Suplemen Meningkat Tajam
Menurut survei GFK Health Indonesia, konsumsi suplemen meningkat lebih dari 40% dalam tiga tahun terakhir. Pandemi menjadi titik tolak, di mana masyarakat mulai rutin mengonsumsi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh. Bahkan kini, kebiasaan tersebut tetap bertahan.
“Suplemen menjadi bagian dari rutinitas harian masyarakat. Tapi tidak semua pengguna tahu dosis yang tepat atau bahkan apakah mereka benar-benar membutuhkannya,” ujar dr. Aldi Hermawan, dokter penyakit dalam.
Antara Kebutuhan dan Kebiasaan
Tidak semua orang memerlukan suplemen jika asupan nutrisinya sudah tercukupi dari makanan sehari-hari. Suplemen seharusnya digunakan sesuai kebutuhan dan anjuran medis, bukan sebagai substitusi makanan bergizi.