“Kalau pola makan kita seimbang, sebenarnya tidak perlu suplemen tambahan. Masalahnya, banyak orang mengonsumsinya karena ikut-ikutan atau promosi influencer,” kata Nur Aini, ahli gizi klinis.
Risiko Konsumsi Berlebih
Yang mengkhawatirkan adalah konsumsi berlebihan. Misalnya, kelebihan vitamin A atau zat besi bisa berdampak negatif bagi tubuh. Selain itu, beberapa suplemen juga dapat berinteraksi dengan obat tertentu dan memperburuk kondisi kesehatan.
“Banyak yang tidak sadar bahwa overdosis vitamin itu mungkin terjadi. Apalagi jika mengonsumsi lebih dari satu produk sekaligus yang mengandung bahan serupa,” tambah dr. Aldi.
Regulasi dan Edukasi Masih Lemah
Meskipun BPOM telah memberikan izin edar dan aturan dosis pada kemasan, pemahaman masyarakat masih rendah. Edukasi soal perbedaan antara suplemen, obat, dan jamu masih perlu diperkuat, terutama di media sosial.
“Orang cenderung lebih percaya iklan atau testimoni di internet daripada anjuran ahli,” ujar Nur Aini.