“Banyak keluarga yang tidak mampu menyediakan makanan bergizi karena keterbatasan ekonomi. Meskipun ada bantuan dari pemerintah, distribusi makanan bergizi yang tepat sasaran masih menjadi tantangan,” tambah Dr. Yanti.
Selain itu, faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam masalah ini. Beberapa orang tua masih belum memahami pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi atau pemberian makanan pendamping ASI yang tepat pada usia 6 bulan.
Dampak Jangka Panjang Gizi Buruk pada Anak
Gizi buruk pada anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, dan kognitif mereka. Anak yang tumbuh dengan kekurangan gizi berisiko tinggi mengalami keterlambatan dalam hal tinggi badan, berat badan, serta kemampuan belajar dan beradaptasi dalam lingkungan sosial. Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap penyakit infeksi karena sistem imun yang lebih lemah.
“Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki IQ lebih rendah, kemampuan motorik yang terganggu, serta masalah dalam konsentrasi dan pembelajaran. Hal ini jelas berpengaruh pada kualitas hidup mereka di masa depan,” jelas Dr. Yanti.
Solusi: Meningkatkan Akses dan Kesadaran tentang Gizi Seimbang
Untuk mengatasi masalah gizi buruk, salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi. Program pemerintah yang menyediakan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil harus diperkuat, terutama di daerah-daerah yang paling membutuhkan.