Tampang.com | Tiga bayi Palestina yang tinggal di kamp pengungsi Gaza Selatan telah meninggal karena hipotermia dalam kurun waktu 48 jam terakhir. Kejadian menyedihkan ini terjadi di tengah suhu yang anjlok dan blokade Israel terhadap makanan, air, dan perlengkapan musim dingin yang terus berlanjut. Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan bahwa bayi-bayi tersebut berusia tiga hari, satu bulan. Mereka merupakan korban tidak langsung dari blokade yang telah lama diberlakukan oleh Israel terhadap wilayah Gaza.
Kematian bayi-bayi ini merupakan cerminan tragis dari kondisi humaniter yang memburuk di Gaza. Blokade yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade telah memperburuk kehidupan sehari-hari penduduk, termasuk akses terhadap bantuan kemanusiaan, makanan, air bersih, dan perlengkapan musim dingin. Kondisi ini semakin diperparah dengan penurunan suhu yang signifikan di wilayah tersebut, meningkatkan risiko hipotermia terhadap warga terutama anak-anak dan bayi.
Pemerintah Palestina yang berbasis di Ramallah telah memperingatkan tentang dampak blokade yang merugikan ini. Mereka juga menekankan perlunya aksi internasional untuk mengakhiri blokade tersebut agar krisis kemanusiaan di Gaza dapat diatasi dengan cepat. Para pejabat Palestina menyerukan agar masyarakat internasional menyadari penderitaan yang dihadapi oleh penduduk Gaza akibat blokade yang telah lama berlangsung.