Dari segi kesehatan ternyata teh mempunyai khasiat yang menakjubkan. Teh, baik teh hitam, teh oolong maupun teh hijau, memiliki efek yang menyehatkan karena mengandung senyawa biokimia yang disebut polifenol (sekitar 9-16 persen), antara lain dalam bentuk flavonoid. Flavonoid, yang juga ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, merupakan komponen antioksidan, yaitu komponen pencegah kerusakan sel yang diduga memberi kontribusi terhadap kejadian lebih dari 50 penyakit.
Teh hijau adalah sumber flavonoid epigallo-catechin gallate (EGCG), teh oolong sumber theaflavin, dan teh hitam sumber thearubigin. EGCG, theaflavin dan quercetin (komponen antioksidan utama teh lainnya) mempunyai aktivitas antioksidan 4-5 kali lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E dan vitamin C yang sudah lebih dulu dikenal sebagai zat antioksidan yang potensial. Jika vitamin E dan vitamin C memiliki aktivitas antioksidan masing-masing 1, maka aktivitas antioksidan EGCG 4,75; theaflavin 4,65; dan quercetin 4,72. Sementara aktivitas antioksidan (gabungan beberapa komponen) teh hijau dan teh hitam masing-masing 3,78 dan 3,49.