Pernah gak, sih, ketika kamu menggunakan produk berperekat, seperti plester, koyo, patch transdermal, atau perban berperekat, lalu muncul ruam dan gatal di area kulit tersebut? Nah, bisa jadi kamu mengalami alergi perekat (adhesive allergy).
Secara medis, alergi perekat termasuk bentuk dermatitis kontak, yang bisa timbul sebagai reaksi dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak iritan. Kedua jenis dermatitis kontak ini dapat menyebabkan kondisi yang hampir sama. Namun, karakteristik gejalanya sedikit berbeda.
Untuk mengetahui tanda dan gejala alergi perekat lebih lanjut, simak ulasannya berikut ini, yuk. Jangan-jangan kamu mengalaminya juga, nih!
1. Tanda dan gejala alergi perekat
Meski bisa muncul sebagai dermatitis kontak iritan, pada kebanyakan kasus, alergi perekat sering kali dilaporkan sebagai dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala alergi umum, seperti ruam merah, gatal, dan pembengkakan.