Kanker masih menjadi momok menakutkan bagi banyak orang, tak terkecuali di Indonesia. Meski begitu, tak semua orang sadar bahwa pola makan sehari-hari memiliki peran besar dalam meningkatkan risiko kanker. Ya, apa yang kita makan bukan sekadar pengisi perut, tetapi bisa menjadi penentu kondisi kesehatan jangka panjang.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa beberapa jenis makanan dan minuman tertentu berpotensi mendorong pertumbuhan sel kanker. Dalam jangka panjang, konsumsi berulang terhadap makanan pemicu kanker ini bisa memperbesar peluang tubuh mengalami mutasi sel hingga berkembang menjadi kanker aktif.
Agar kita bisa lebih waspada, berikut adalah enam makanan yang secara ilmiah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker.
1. Daging Olahan: Lezat tapi Berbahaya
Daging olahan seperti sosis, nugget, kornet, hot dog, dendeng, ham, dan salami mungkin menjadi favorit banyak orang karena kepraktisannya. Namun, di balik kelezatannya, makanan ini menyimpan risiko tinggi terhadap kanker, khususnya kanker kolorektal dan kanker lambung.
Daging olahan biasanya diawetkan dengan metode seperti pengasapan, pengasinan, atau penambahan nitrit. Proses ini dapat menghasilkan senyawa karsinogenik seperti N-nitroso dan PAH (polyaromatic hydrocarbon). Senyawa-senyawa inilah yang diduga kuat memicu perubahan DNA dalam tubuh manusia.
2. Makanan yang Digoreng
Makanan bertepung seperti kentang goreng atau keripik yang dimasak pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa bernama akrilamida. Berdasarkan studi pada hewan, akrilamida terbukti dapat merusak DNA dan memicu kematian sel.
Tak hanya itu, konsumsi makanan yang digoreng juga berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, dua kondisi yang dikenal memperparah stres oksidatif dan peradangan—keduanya merupakan faktor pemicu kanker. Maka, membatasi makanan gorengan menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan.