Sebuah terobosan ilmiah baru-baru ini mengguncang dunia penelitian anti-penuaan. Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Osaka, Jepang, berhasil menemukan kunci untuk menghentikan proses penuaan sel, yang merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia seiring bertambahnya usia.
Selama ini, penuaan sel ditandai dengan kondisi di mana sel-sel tersebut berhenti membelah dan berada dalam keadaan pertumbuhan permanen, dan penelitian ini secara signifikan memperdalam pemahaman kita tentang proses tersebut.
Melalui temuan ini, protein yang dikenal dengan nama AP2A1 muncul sebagai "saklar" yang mengendalikan transisi sel dari masa muda menuju masa tua. Penemuan ini sangat berharga karena mengungkapkan bahwa dengan mengurangi kadar protein ini, penuaan sel dapat dibalik, memberikan harapan baru bagi banyak orang yang ingin memperlambat efek penuaan.
Dalam eksperimen yang dilakukan oleh tim peneliti, mereka berhasil meremajakan sel-sel yang telah menua dan mengembalikannya ke keadaan aktif, di mana sel-sel tersebut bisa membelah dan berfungsi layaknya sel yang lebih muda. Hal ini menjadi langkah penting dalam penelitian anti-penuaan, karena menunjukkan bahwa ada potensi untuk mengembalikan sel ke kondisi sebelum penuaan terjadi.
Menurut rilis dari Study Finds yang dikutip pada Jumat, 28 Februari 2025, tim peneliti menjelaskan bahwa "temuan ini menunjukkan bahwa AP2A1 memodulasi keadaan sel yang menua serta peremajaan." Dalam penelitian ini, para peneliti menerapkan teknik yang dikenal sebagai interferensi RNA untuk mengurangi kadar AP2A1 pada sel-sel yang lebih tua.