Puasa Ramadan telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Muslim di seluruh dunia. Selain aspek spiritual dan keagamaan, puasa Ramadan juga memiliki konsekuensi medis dan fisiologis yang menarik untuk dicermati. Salah satu aspek yang menarik perhatian para peneliti adalah pengaruh puasa Ramadan terhadap jumlah mikrobiota usus manusia. Mikrobiota usus merupakan sekumpulan mikroorganisme, termasuk bakteri, yang mendiami saluran pencernaan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana puasa Ramadan dapat memengaruhi jumlah mikrobiota usus dan implikasinya terhadap kesehatan.
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk memahami dampak puasa Ramadan terhadap mikrobiota usus manusia. Salah satu studi yang dilakukan pada tahun 2019 di Jerman menemukan bahwa puasa Ramadan dapat mengubah komposisi mikrobiota usus secara signifikan. Para peneliti menemukan peningkatan jumlah bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, selama periode puasa. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan mungkin memiliki efek positif terhadap kesehatan pencernaan manusia melalui perubahan jumlah mikrobiota usus.