2. Meningkatkan Pembakaran Lemak Selama periode puasa, kadar insulin menurun dan hormon norepinefrin meningkat, yang merangsang pembakaran lemak. Tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi, sehingga membantu mengurangi lemak di perut.
3. Meningkatkan Metabolisme Puasa intermiten dapat meningkatkan metabolisme basal, yaitu jumlah kalori yang dibakar tubuh saat istirahat. Peningkatan metabolisme membantu membakar lebih banyak kalori sepanjang hari dan mengurangi lemak tubuh.
Cara Melakukan Puasa Intermiten
1. Metode 16:8 Metode ini adalah salah satu yang paling populer. Anda berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam. Misalnya, jika Anda makan terakhir kali pukul 8 malam, Anda bisa mulai makan lagi pukul 12 siang keesokan harinya.
2. Metode 24 Jam Metode ini melibatkan puasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Misalnya, jika Anda makan terakhir kali pukul 7 malam, Anda tidak makan lagi sampai pukul 7 malam keesokan harinya.
3. Metode 5:2 Dalam metode ini, Anda makan normal selama lima hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga sekitar 500-600 kalori selama dua hari lainnya. Hari puasa tidak perlu berurutan.
Tips Sukses Melakukan Puasa Intermiten
1. Mulai Secara Bertahap Jika Anda baru memulai puasa intermiten, mulailah secara bertahap. Misalnya, mulai dengan puasa 12 jam dan secara bertahap tingkatkan durasinya hingga mencapai 16 jam.
2. Konsumsi Makanan Bergizi Selama jendela makan, pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya protein, serat, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan olahan dan tinggi gula yang dapat mengganggu hasil puasa intermiten.