Tidur yang berkualitas juga berpengaruh pada cara tubuh mengelola gula darah. Ketika seseorang tidur kurang, tubuh cenderung mengalami resistensi insulin, yang berkontribusi pada obesitas dan diabetes. Kedua kondisi ini merupakan faktor risiko utama untuk sakit jantung. Dalam jangka panjang, kebiasaan buruk ini bisa memperburuk kesehatan jantung dan mempercepat proses penuaan.
Salah satu masalah lain yang diakibatkan oleh kurang tidur adalah gangguan metabolisme. Ketika tidur terhambat, fungsi tubuh dalam mengolah makanan menjadi energi ikut terganggu, yang mengakibatkan peningkatan berat badan. Penambahan berat badan berlebih dapat menambah beban pada jantung, yang dapat berujung pada masalah lebih serius. Terlebih lagi, pola tidur yang buruk juga bisa memengaruhi pola makan. Sering kali, orang yang kurang tidur cenderung mengandalkan makanan tinggi kalori dan lemak untuk mendapatkan energi instan.
Satu lagi efek samping dari kurang tidur adalah dampaknya terhadap suku cadang tubuh lainnya yang bekerja sama dengan jantung. Sebagai contoh, pencernaan dan sistem peredaran darah. Ketika tubuh tidur dengan baik, semua sistem ini berfungsi sinergis. Namun, saat jam tidur terganggu, komunikasi di antara sistem-sistem ini menjadi kacau. Ini bisa menyebabkan terutama dampak negatif terhadap kesehatan jantung.