Dalam melakukan prosedur kuret haruslah dilakukan pada klinik kuret serta oleh dokter yang berkompeten. Meskipun kuret merupakan prosedur yang aman dan jarang menimbulkan komplikasi. Akan tetapi bukan berarti bila kuret tidak memiliki efek samping atau risiko sama sekali. Beberapa komplikasi akibat tindakan kuret, pasien akan mengalami :
- Sakit punggung
- Kram perut ringan
- Mengeluarkan bercak darah selama beberapa hari
- Efek obat bius seperti mual dan pusing
Selain itu, kuret memiliki risiko terhadap rahim bila dilakukan bukan oleh dokter ahli dan dokter yang telah berkompeten dalam bidangnya. Dan beberapa risiko tersebut di antaranya adalah :
Bila leher rahim sobek ketika menjalani prosedur kuret maka dokter akan memberikan tekanan atau obat agar dapat menghentikan pendarahan atau dengan menutupnya menggunakan jahitan.
Ini dapat terjadi bila ada alat bedah yang menusuk sehingga menyebabkan lubang pada rahim. Ini lebih sering terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil dan pada wanita yang telah masuk masa menopause. Dan bila ada luka pada rahim yang mengenai organ atau pembuluh darah maka kemungkinan akan dilakukan operasi.
sesudah proses kuret dilakukan, salah satu efek sampingnay adalah infeksi dan untuk mengatasinya dokter akan meberikan obat antibiotik.
Pendarahan yang terjadi akibat kuret jarang sekali terjadi. Namun hal tersebut dapat terjadi bila peralatan bedah melukai dinding rahim atau bila terdapat jaringan fibroid (miom) yang tidak terdeteksi dalam rahim sehingga ikut terkikis dan menimbulkan pendarahan.