Keracunan makanan merupakan kondisi serius yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bahan berbahaya seperti bakteri, virus, parasit, atau racun. Kondisi ini bisa muncul akibat konsumsi makanan yang tidak steril, basi, atau tidak dipersiapkan dengan cara yang higienis sehingga membahayakan sistem pencernaan.
Menurut dr. Delliza Pusvarini dari Eka Hospital BSD, penyebab utama keracunan makanan adalah mikroorganisme seperti bakteri, jamur, parasit, atau virus yang ikut terbawa saat makanan dikonsumsi. “Keracunan umumnya disebabkan oleh makanan basi atau yang diolah dengan cara tidak bersih. Akibatnya, kuman tersebut masuk ke saluran pencernaan dan memicu berbagai gejala,” jelasnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia di Jakarta pada Jumat, 16 Mei 2025.
Gejala keracunan tidak selalu muncul dengan cepat karena bakteri atau virus penyebabnya membutuhkan waktu untuk berkembang biak di dalam tubuh. Itulah mengapa kondisi ini kerap sulit dikenali sejak dini, dan terkadang baru terasa setelah beberapa jam atau bahkan hari setelah makanan dikonsumsi.
Mendapati tanda-tanda keracunan makanan, penting bagi penderita untuk tetap tenang dan segera melakukan tindakan pertolongan pertama. Selain mengunjungi tenaga medis, beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan di rumah berikut ini akan sangat membantu proses pemulihan.
-
Biarkan Tubuh Mengeluarkan Racun dengan Muntah
Ketika merasakan mual dan dorongan untuk muntah, jangan ditahan. Muntah adalah mekanisme alami tubuh untuk menyingkirkan zat berbahaya yang ada di dalam sistem pencernaan. Dengan membiarkan proses ini terjadi, racun dapat segera dikeluarkan sebelum semakin menyebar ke bagian tubuh lain.
-
Pastikan Asupan Cairan Terpenuhi
Keracunan makanan sering diiringi dengan muntah dan diare, yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Penting untuk menggantikan cairan yang hilang agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Minumlah air mineral secara teratur dan dalam jumlah cukup agar tubuh tetap terhidrasi.
-
Minum Air Kelapa Murni sebagai Elektrolit Alami
Selain air putih, cairan elektrolit alami seperti air kelapa murni sangat bermanfaat untuk menggantikan elektrolit tubuh yang hilang akibat muntah dan diare. Air kelapa juga menenangkan perut dan membantu mempercepat proses pemulihan.
-
Konsumsi Makanan Hangat dan Berkuah
Saat keracunan, nafsu makan sering menurun. Untuk itu, makanan berkuah dan hangat seperti sup kaldu menjadi pilihan tepat. Pastikan bahan makanan bersih dan diolah dengan benar agar tidak memperparah kondisi. Makanan jenis ini mudah dicerna dan dapat membantu mengembalikan energi tubuh.
-
Istirahat yang Cukup dan Berkualitas
Tubuh membutuhkan energi ekstra untuk melawan infeksi dan racun dalam tubuh. Dengan beristirahat cukup, proses penyembuhan akan berjalan lebih optimal. Selain itu, istirahat dapat meredakan stres dan ketidaknyamanan yang muncul akibat keracunan makanan.
-
Pilih Makanan dengan Rasa Ringan dan Hambar
Untuk mengurangi beban kerja sistem pencernaan, pilihlah makanan dengan rasa yang tidak tajam seperti bubur atau makanan lunak lainnya. Jenis makanan ini mudah dicerna dan dapat mempercepat proses pemulihan saluran pencernaan.
-
Hindari Makanan dan Minuman Tertentu
Selama masa pemulihan, ada baiknya menghindari makanan yang berlemak, pedas, berkafein, atau beralkohol. Jenis makanan dan minuman ini berpotensi memperparah gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan diare.
-
Konsumsi Obat Jika Diperlukan, dengan Pengawasan Apoteker
Jika gejala yang dialami tidak kunjung membaik, obat-obatan khusus untuk meredakan keracunan dapat dikonsumsi. Namun, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan apoteker agar mendapatkan dosis yang tepat dan aman.
-
Segera Konsultasi dengan Tenaga Medis Jika Kondisi Memburuk
Apabila setelah melakukan pertolongan pertama kondisi tubuh semakin memburuk atau tidak menunjukkan perbaikan, segera hubungi dokter atau kunjungi fasilitas kesehatan. Penanganan profesional sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.